Minggu, 28 April, 2024
Informasi Damai

Beranda

Idul Fitri dan Moderasi dalam Bingkai Budaya Lokal
Narasi

Idul Fitri dan Moderasi dalam Bingkai Budaya Lokal

Setiap tahun, umat Islam di seluruh dunia merayakan Idul Fitri sebagai momen yang penuh makna dalam agama mereka. Namun, lebih dari sekadar perayaan keagamaan, Idul Fitri menjadi titik fokus untuk memperkuat budaya lokal yang mempromosikan moderasi beragama dan mencegah pemikiran radikalisme. Tradisi-tradisi khas seperti silaturahmi, saling memaafkan, dan berbagi rezeki memainkan peran penting dalam mempererat hubungan antarindividu dan komunitas. Dalam suasana yang dipenuhi dengan kebaikan dan toleransi, masyarakat diajak untuk ...
Read more 0
Ekspresi Kearifan Lokal Lebaran Masyarakat Kampung Lempuyangan
Kebangsaan

Ekspresi Kearifan Lokal Lebaran Masyarakat Kampung Lempuyangan

Diantara tradisi lokal di saat lebaran di Kampung Lempuyangan Yogyakarta yang masih dipertahankan hingga kini adalah Sego Megono dan Nyadran. Pertama, Sego (Nasi) Megono adalah salah satu kuliner yang asal muasalnya menunjukkan karakteristik masyarakat Pantura (Pantai Utara Jawa). Sebagai makanan khas, sego megono merupakan hasil olahan dari bahan yang ada di sekitar masyarakat, sehingga ketersediaan untuk memproduksinya hampir selalu ada. Namun, pada intinya komposisi megono di manapun tidak jauh berbeda, ...
Read more 0
Pasemon dan Islam dalam Intaian
Kebangsaan

Pasemon dan Islam dalam Intaian

Wong Jawa nggone semu Sinamun ing samudana —Serat Wedhatama Terdapat sebuah lelucon tentang perempuan “nakal” dalam kebudayaan Jawa yang dilembutkan, dan bahkan sekejap dapat menerbangkan perasaan seseorang. Taruhlah pujian “pintar” atau “mahir” pada seorang perempuan yang secara moral dianggap “nakal,” ternyata pujian ini bukanlah semata pujian, namun sebuah sindiran atau pasemon pada seorang “lonthe” yang dalam bahasa Jawa kuno disebut sebagai kaum “pelanyahan” yang berakarkata “lanyah” atau “pintar.” Jawa ...
Read more 0
Emansipasi Damai dalam Al-Qur’an
Keagamaan

Emansipasi Damai dalam Al-Qur’an

Al-Qur’an sejatinya tidak pernah pincang di dalam memosisikan status laki-laki dan perempuan. Di dalam banyak redaksi, keduanya selalu bersanding-an ke dalam peran yang sifatnya sama, cenderung kolaboratif dan tak bersifat mereduksi salah-satunya. Cobalah pahami, dalam (Qs. An-Nisa’:124) “Dan barang siapa mengerjakan amal kebajikan, baik laki-laki mau-pun perempuan sedang dia beriman, maka mereka itu akan masuk dalam surga dan mereka tidak dizhalimi sedikit-pun”. Antara laki-laki dan perempuan memiliki legalitas yang sama ...
Read more 0
Langkah-langkah Menjadi Kartini Kekinian
Narasi

Langkah-langkah Menjadi Kartini Kekinian

Dalam era modern yang dipenuhi dengan dinamika dan tantangan baru sebelum era-era sebelumnya, menjadi sosok Kartini masa kini bukanlah sekadar menjadi saksi perubahan, namun juga menjadi agen utama dalam memperjuangkan kesetaraan gender dan keadilan. Di tengah gemuruh informasi dan teknologi yang terus berkembang, kesadaran akan pentingnya memperjuangkan hak-hak semua individu, tanpa terkecuali, menjadi semakin mendesak. Kartini masa kini memainkan peran yang semakin penting dalam masyarakat modern yang kompleks ini. Mereka ...
Read more 0
Aisyiyah dan Muslimat NU: Wadah bagi Para Kartini Memperjuangkan Perdamaian
Narasi

Aisyiyah dan Muslimat NU: Wadah bagi Para Kartini Memperjuangkan Perdamaian

Aisyiyah dan Muslimat NU merupakan dua organisasi perempuan yang memiliki peran penting dalam memajukan masyarakat Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi. Kedua organisasi ini lahir dari semangat perempuan Indonesia untuk berkontribusi dalam membangun bangsa dan menjaga perdamaian dalam kerangka nilai-nilai Islam. Sebagai bagian dari gerakan perempuan Islam di Indonesia, Aisyiyah dan Muslimat NU telah menjelma menjadi kekuatan yang memperjuangkan kesetaraan gender, pendidikan untuk semua, dan pemberdayaan ekonomi ...
Read more 0
Aisyah dan Kartini : Membumikan Inspirasi dalam Praktek Masa Kini
Narasi

Aisyah dan Kartini : Membumikan Inspirasi dalam Praktek Masa Kini

Dua nama yang mengilhami jutaan orang dengan semangat perjuangan, pengetahuan dan keberaniannya: Katakanlah Aisyah dan Kartini. Keduanya memiliki penikmat kecintaan yang berbeda-beda, tetapi juga kadang tidak perlu dibedakan. Ada pula yang mengidolakan keduanya secara bersamaan yang tidak perlu dipertentangkan. Kartini, sebagai simbol perjuangan di Indonesia, dan Aisyah, sebagai ikon dalam sejarah Islam yang menjadi istri setia yang mencintai dan dicintai Rasulullah. Keduanya menjadi simbol kekaguman perempuan terhadap sosok yang menyejarah. ...
Read more 0
Kisah Audery Yu Jia Hui: Sang Kartini “Modern” Pejuang Perdamaian
Tokoh

Kisah Audery Yu Jia Hui: Sang Kartini “Modern” Pejuang Perdamaian

Setiap masa, akan ada “Kartini” berikutnya dengan konteks perjuangan yang berbeda. Sebagimana di masa lalu, ada 3 paradigma perjuangan Raden Ajeng Kartini (R.A Kartini). Yakni emansipasi, hak pendidikan bagi kaum perempuan dan semangat kebangsaan. Di era saat ini, ada satu kisah seorang perempuan keturunan etnis Tionghoa, yakni Audery Yu Jia Hui. Dia tak sekadar jenius, melainkan layak disebut sebagai sang Kartini “modern”. Karena memperjuangkan perdamaian lewat semangat emansipasi, pendidikan dan ...
Read more 0
Bu Nyai; Katalisator Pendidikan Islam Washatiyah bagi Santriwati
Narasi

Bu Nyai; Katalisator Pendidikan Islam Washatiyah bagi Santriwati

Dalam struktur lembaga pesantren, posisi bu nyai terbilang unik. Ia adalah sosok multiperan yang tidak hanya mendampingi kiai (suami) sebagai pengelola pesantren, namun juga menjadi penanggung jawab logistik pesantren, guru bagi para santriwati, sekaligus juga menjadi ibu baik bagi anak-anaknya, santri-santrinya dan masyarakat pada umumnya. Seperti kita tahu, pesantren merupakan lembaga pendidikan keislaman yang fokus pada pendalaman ilmu agama dan penanaman nilai karakter. Sistem pendidikan pesantren yang mengharuskan santri tinggal ...
Read more 0
Semangat Kontra-Radikalisasi dalam Proses “Memperempuan”
Narasi

Semangat Kontra-Radikalisasi dalam Proses “Memperempuan”

Mana yang benar: identitas seseorang sebagai perempuan atau laki-laki yang membentuk perilaku seseorang itu, atau sebaliknya, perilakunya yang membentuk identitas laki-laki dan perempuan? Kedua pernyataan itu sekilas tampak hanya seperti permainan kata saja. Namun, perbedaan di antara keduanya membawa perbedaan yang signifikan dalam proses hidup seseorang dan sebuah bangsa. Artikel ini akan mendalami asumsi, logika, dan implikasi kedua pandangan tersebut dalam konteks keragaman dan dinamika kebangsaan Indonesia. Pembedaan istilah “sex” ...
Read more 0